S1NDU…

“Dengan langkah lemas saya berjalan seiring waktu yang terus berjalan menuju rumah seorang yang menurut saya seseorang yang bisa dijadikan tauladan” tepatnya 17 November 2008 saya telah membuat kesalahan yang hampir saja membuat kak Sindu marah kepada saya, sebelumnya di kantor saya sudah berniat untuk meminta maaf secara langsung kepada kak Sindu tetapi melihat situasi dan kondisi serta ada perihal yang menjadikan saya batal untuk meminta maaf secara langsung kepadanya dan selang beberapa waktu kemudian ternyata kak Sindu akan segera pulang. Namun bagi saya sesuatu yang harus dilaksanakan sekarang, haruslah segera dilaksanakan dan saya juga takut masalah itu menjadi berlarut-larut dan menjadi kejelekan saya bagi kak Sindu nantinya, dan pada malam itu juga tepatnya setelah saya menunaikan sholat maghrib dengan perasaan penuh harapan dan sedikit dibarengi dengan kegelisahan di hati saya berniat untuk mengunjungi rumah kak Sindu karena saya tahu malam inilah saya harus meminta maaf kepadanya sebelum dia berubah pikiran. Akhirnya selang beberapa menit kemudian saya sampai juga di rumahnya, dengan ucapan salam yang saya teriakkan maka keluarlah seseorang yang saya harapkan dengan spontan dia terkejut dan bertanya kepada saya “Ngapain lo malam-malam kemari?” tanpa panjang lebar saya langsung mengutarakan maksud dan tujuan saya datang kerumahnya dan disitulah saya menerima pengarahan & nasehat yang baik dari kak Sindu. Dan saya beranggap dia bukan hanya seorang pemimpin yang baik melainkan seorang abang yang begitu perhatian kepada adiknya, saya mengakui pengarahan & nasehat yang dia terangkan kepada saya cukup membuat saya tergugah akan kesalahan yang telah saya lakukan dan saya juga menyadarinya dengan berjanji kepadanya bahwa saya tidak akan mengulangi kejadian seperti itu lagi untuk kedepannya dan seterusnya, akhirnya dengan perasaan lega dan dibarengi rasa syukur saya beranjak pulang dari rumahnya dan tidak lupa “Mencium Tangan & Memberi Salam” 😀

“Terima Kasih Kak Sindu”

Advertisement