” Sesungguhnya didalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaranKU) kepada ulil albab, yakni mereka yang mengingati ALLAH dalam keadaan berdiri,duduk dan berbaring seraya memikirkan tentang kejadian langit dan bumi”
Abad ke-20 banyak sekali penemuan baru tentang peristiwa alam diruang angkasa. Salah satunya yang belum lama ditemukan adalah “Black Hole” (Lubang Hitam) ini terbentuk ketika sebuah bintang yang telah menghabiskan seluruh bahan bakarnya yang kemudian hancur ke dalam dirinya sendiri, dan akhirnya berubah menjadi sebuah lubang hitam dengan kerapatan tak hingga dan volume nol serta memiliki medan magnet yang sangat kuat. Seseorang tidak akan mampu melihat lubang hitam dengan teropong yang kuat sekalipun, sebab tarikan gravitasi lubang hitam tersebut sedemikian kuatnya sehingga cahaya tidak mampu melepaskan diri darinya. “ALLAHU AKBAR”
Istilah lubang hitam pertama sekali digunakan pada tahun 1969 oleh seorang fisikawan Amerika J. Wheeler Awalnya kita beranggapan bahawa kita dapat melihat semua bintang, akan tetapi belakangan diketahui bahwa ada bintang-bintang di ruang angkasa yang cahayanya tidak dapat kita lihat. Sebab cahaya bintang-bintang sering lenyap dikarenakan cahaya tidak dapat meloloskan diri dari sebuah lubang hitam disebabkan lubang ini merupakan massa berkerapatan tinggi di dalam sebuah ruang yang kecil. Gravitasi raksasanya bahkan mampu menangkap partikel-partikel tercepat seperti partikel cahaya (Foton). Kita bisa mencoba membayangkan tahap akhir dari sebuah bintang biasa yang berukuran tiga kali massa matahari berakhir setelah nyala apinya padam dan mengalami keruntuhannya sebagai sebuah lubang hitam bergaris tengah hanya 20 Kilometer(12,5mil). Namun demikian keberadaan lubang hitam ini diketahui secara tidak langsung melalui daya hisap raksasa gaya gravitasinya terhadap benda-benda langit lainnya.